Hujan 2006 : Penantian
Langit mengguyur semesta
Pohon-pohon basah karenanya
Air menggenang di
tanah
jadikan percikan kecil
olehnya
Kutermenung
menunggu reda
Tertegun tiada kata
Sendiri tanpa siapa
Terpaksa diri tuk
bersenandika
Ku tanyakan tentang
kesendirian
Ia jawab
dengan kebersamaan
Ku tanyakan tentang
kepedulian
Ia jawab
dengan sepayung berduaan
Ingin diri cepat
kembali
Namun semakin lebat
sekali
Air tak
dapat terelak lagi
Memercik dingin pada
hati
Semua telah pulang,
tinggalah aku
Menunggu dan hanyut
dalam waktu
Biru putih kuyup,
begitu pula sepatu
Buatku pikir tuk biarkannya menyerbu
-Rahman Arrijal
1 Comments
Di kotaku, semakin susah untuk menemukan kembali biru putih kuyup seusai hujan turun
ReplyDelete