PARADOKS Bagian 12
Sunyi
telah menyelimuti atomosfer
di kendaraan beroda
empat. Melam menjadikan
lampu-lampu kendaraan menyorot
kearahku. Mataku sakit.
Aku tak nyaman
dengan cahaya yang
menusuk ke korneaku. “Athan
duduk belakang saja
deh”, kata ibu.
Sepertinya dia melihat
aku yang mengerutkan
alis. Sampai sekarang
aku masih tak
kuat dengan cahaya.
Bagaimana jika aku
memaksakan diri menatap
cahaya? Mungkin saja
aku akan terbiasa,
tidak pernah ada
yang tahu sebelum
di coba bukan.
“Aku baik-baik saja”.
Apakah
ini dilangit atau
mungkin di alam
lain. Semuanya hitam,
gelap, kosong tidak ada seorangpun
kecuali aku disini.
Ibu dimana, aku
tak menyadari keberadaannya. Apakah
akhirnya aku mati
dan ini adalah
alam baka? Dua
orang yang mendatangiku,
mereka siapa, wajahnya
tak begitu jelas. Semakin
ramai, kenapa bertambah
banyak seperti ini? Aku tak
nyaman dengan mereka.
Siapa mereka? Siapa? Tiba-tiba
tanganku digenggam oleh
seseorang. Orang itu
siapa? Dengan mudahnya
dia mendorongku kepada
cahaya yang amat
sangat terang. Mataku
sakit, amat sangat
sakit. Kepalaku pusing
serasa akan pecah,
apakah ini rasanya jika
ajal menjemput? Aku
takut, sangat takut,
badanku lemas seperti
tak sanggup berkata-kata
apa lagi bergerak.
Pandanganku berkunang-kunang namun
perlahan lahan segera
membaik. Aku dikamar,
bagaimana bisa?, kataku
yang bersenandika. Aku
bingung, tak mengerti
tentang apa yang telah terjadi.
Mimpi. Mungkin ini
yang namanya mimpi.
Sekian lama aku
berada dibumi tetapi
kenapa baru kali
ini aku bermimpi.
Mimpi yang amat
sangat tak aku
mengerti. Bahkan seumur
hidup aku belum
pernah mendatangi dan
bertemu dengan mereka.
“Athan,
nggak apa-apa nak?”,
ucapnya sambari mendekat
padaku. Ia tadinya
tertidur di kursi sebelah ranjangku.
Kursi biasa aku
duduk menatap langit
ketika malam tiba.
“Ini
untuk Athan, jangan
lupa dipakai ya”.
Ibu menyodorkan kotak
berwarna hitam, tertulis
dengan warna emas di bagian
luarnya, FL-41. Segera
aku terima, namun
tak langsung aku
buka, mungkin esok
saja.
“Hari
ini genap empat
tahun Athan tinggal
bersama ibu, anggap
saja ini hari
ulang tahun untuk
Athan. Itu kado
dari ibu. Ibu
selalu memohon untuk
Athan, semoga Athan
selalu baik-baik saja
dan bahagia selamanya.
Ibu sayang Athan”.
Ulang
tahun? Seumur hidupku,
baru hari ini
aku merasakan senang
bukan karena aku
sendirian tetapi karena
adanya orang lain
yang menganggap keberadaanku
ada dikehidupnya. Menjadikan
aku sosok yang
berharga dimatanya. Akan
tetapi aku tetap saja merasa
cemas dengan orang
lain disekitarku, meski
kini hanya seperti
setitik noda. Aku
hanya tak ingin
mereka pergi setelah
tahu aku ini
tak seperti manusia-manusia lainnya.
Seperti yang pernah
terjadi di waktu-waktu
lalu. Sungguh aku
tak menginginkan hal
ini ada padaku.
Aku hanya ingin
seperti yang lainnya
saja. Lahir, tumbuh,
mati dan merasakan
emosi. Itu saja sudah cukup
bagiku.
To Be Continue ...
8 Comments
siapa sebenarnya Athan? punya kekuatan super kah?
ReplyDeleteSimak di bagian selanjutnya 😁
Delete*Terima kasih telah mengunjungi blog kami:)
Tapi aku udah lewat bberapa hari, Ka.
ReplyDeletePadahal dah mulai kebongkar nih identitas Athan.
Delete*Terima kasih telah mengunjungi blog kami:)
Ada typo mas malam jd melam
ReplyDeleteSegera di perbaiki 😀
Delete*Terima kasih telah mengunjungi blog kami:)
Gitu dong Athan, buka hati setidaknya untuk Ibu 😊 ♥
ReplyDeleteSedikit demi sedikit ka😊
Delete*Terima kasih telah mengunjungi blog kami;)