PARADOKS Bagian 23
Kakek yang
mana kata ibu?
Sepertinya kali ini aku telah terjebak oleh tipu daya dewa kematian.
Sepertinya kali ini aku telah terjebak oleh tipu daya dewa kematian.
Kami
kembali ke ruangan
pribadi ibu. Di
ruang ini awalnya
ibu tak membahas
mengenai apa yang
baru saja aku
alami tapi setelah
percakapan mengalir akhirnya
tiba juga di
topik utama pembicaraan.
Dialog dengan dewa.
Ibu bertanya padaku
siapa yang aku
ajak berbicara di
lobi tadi. Aku
pun menceritakannya pada
ibu. Akan tetapi
aku tak bisa memberitahukan semua rahasia yang
aku tahu, terlebih
tentang tanda kematian
yang telah di
tentukan sang dewa. Tanda di
dahi yang tak
bisa di lihat
oleh mata manusia
biasa. Aku rasa
jika takdir dewa
itu aku ceritakan
juga, maka akan
berpengaruh pada keseimbangan
kehidupan manusia. Entahlah,
apa mungkin aku
terlalu jauh memikirkan
yang belum tentu
terjadi?
“Apa Athan bisa
melihat roh?”
Seperti
yang manusia tahu,
dunia ini terbagi
menjadi tiga lapis.
Dunia atas, dunia dasar dan
dunia bawah. Dunia
atas, tempat para
dewa-dewi tinggal. Dunia dasar adalah
tempat manusia hidup pada saat
ini, di bumi. Lapis terakhir
ialah dunia bawah,
tempat bersemayamnya para
roh manusia setelah
kematian kecuali manusia
pada masa emas.
Mereka tak pergi
ke dunia bawah,
melainkan menetap di
bumi hingga hari
ini sebagai roh
penjaga.
Masa
emas adalah satu-satunya
kehidupan manusia yang di berikan
keistimewaan bisa berinteraksi
langsung dengan para
dewa dan tentunya
manusia masa itu mampu melihat
wujud asli dari dewa-dewi, tak
terkecuali aku. Aku
adalah manusia masa
emas terakhir yang bertahan
hidup hingga hari
ini. Aku mampu
melihat wujud dewa.
“Athan bukan indigo
yang mampu melihat
roh, Ibu”, jawabku
dengan tersenyum.
Aku
menceritakan kepada ibu, bahwa aku tadi melihat
dewa kematian yang
bernama Thanatos dan
karena keingin tahuan
yang memuncak akhirnya
aku mengikutinya. Mata
kami sempat bertemu,
namun aku pura-pura
tak melihatnya. Lalu
dia menghilang dan
tak lama seorang
laki-laki tua melangkah
mendekatiku lalu duduk
dan bercakap-cakap denganku.
Tanpa aku sadari
sebelumnya ternyata laki-laki
tua itu adalah
Thanatos yang meuncul
dengan wujud manusia.
Aku sempai lupa
bahwa kemampuan dasar para dewa ialah
menyerupai manusia.
“Dengarkan kata
ibu. Ibu minta
Athan jangan lagi
penasaran atau apapun
yang ada kaitannya
dengan kehidupan para dewa!”
Kisah
itu telah usai,
fakta bahwa aku
bisa melihat wujud dewa telah
di ketahui oleh
ibu, larangan mengenai
hal-hal yang ada
keterkaitannya dengan dewa
pun telah ia
sampaikan tapi maaf,
sepertinya Athan tidak
bisa menjaga apa
yang kau pesankan.
Entah kenapa aku
tak bisa untuk
tidak peduli dengan
kehidupan mereka. Aku
tidak tahu kenapa,
yang pasti ada
keingin tahuan lebih
mengenai mereka. Mungkin
saja karena pernah
hidup damai berdampingan
dengan mereka.
Aku
berdialog kembali dengan
Thanatos untuk kali
kedua.
To Be Continued ...
10 Comments
Hmm, jadi berapa usia Athan sebenarnya?
ReplyDeleteBerabad-abad mungkin... hahaha
Delete*Terimakasih telah mengunjungi blog kami
Makhluk jenis apa Anathos itu
ReplyDeleteHaduuuhhh ketinggalan cerita ya? hahaha
Delete*Terimakasih telah mengunjungi blog kami
Kurang panjang paragrafnya ..
ReplyDeleteBiasanya juga segini deh? hahaha
Delete*Terimakasih telah mengunjungi blog kami
Paragraf udah pas kok. Lumayan memantik penasaran di seri berikutnya.
ReplyDeleteSemoga terus mengundang penasaran, hahaha
Delete*Terimakasih telah mengunjungi blog kami
Bagaimana akhirnya?
ReplyDeleteGak lama lagi kok, ikuti saja ceritanya.
Delete*Terimakasih telah mengunjungi blog kami